TUGAS SOFTSKILL
RDMS (Relational Database Management System )
Nama Anggota :
- Dini Fathul Janah 42211156
- Icha Septyani 43211445
- Indriani Pratiwi 43211623
- Kurnia 44211036
- Rizkah Nurlian 48211845
- Sarah 47211890
- Try Oktavia 48211615
Universitas Gunadarma
Akuntansi Komputer D3
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Relational Database System Management”
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian Relational
Database system management atau konsep system RDMS,Tipe Database,
Struktur dan Model Penyimpanan Database, Pengelolahan Sistem Database
yang diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang RDMS.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………..………………………… i
Pendahuluan :
- Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
Pembelajaran :
- Konsep System Database …………………………………………………………..…… 1
- Pengertian, Kriteria dan Arsitektur Sistem Database …………………….….. 1
- Elemen Sistem Database ……………………………………………………………………. 2
- Tujuan Sistem Database ……………………………………………………………………. 3
- Manfaat Sistem Database …………………………………………………………………..… 4
- Peranan Sistem Database ……………………………………………………………………. 4
- Pengorganisasian File Sistim
Database ………………………………………………. 5
- Penyimpanan File
Database ………………………………………………………….. 5
- Tipe Database …………………………………………………………………. 6
- Struktur dan Model Penyimpanan Database ………………………………….…… 9
- Pengelolaan Sistem Database ……………………………………………………………… 11
Kesimpulan …………………………………………………………………… 13
Kata Penutup …………………………………………………………………… ii
Referensi ……………………………………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Database adalah merupakan komponen utama dan memiliki
peranan yang sangat vital dari suatu Sistem Informasi Management.
Database bukan hanya sebagai sumber infomasi Sistem Informasi Management
tetapi database yang baik dapat mengefisienkan suatu Sistem Informasi
Mangement.
Sehubungan dengan nilai vital database terhadap Sistem Informasi
Management maka dianggap perlu menyajikan secara detail Konsep dan
Peranan Database dalam Sistem Informasi Management.
II. PEMBELAJARAN
A. Konsep Sistem Database
1. Pengertian, Kriteria dan Arsitektur Sistem Database
a. Pengertian Database
A database consist of an organized collection of data for one or more uses, typically in digital form (Kroencke at al, 2007). Martin (dalam Sutabri 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (
interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (
controlled redundancy)
dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau
ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program
aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada
program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi
dengan mudah dan terkontrol. Penamaan database biasanya disesuiakan
dengan isinya, misal database perpustakaan, database perikanan,
statistik dan sebagainya. JAMES,F.C
at al.
1
Sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara
bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database,
teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database serta piranti untuk
mendukungnya. Buzzle. Com (2010) database as an integrated collection
or logically related data, which is stored in electronic file (records)
for easy acces.
b. Kriteria Database
Kriteria database meliputi :
- bersifat data oriented, bukan program oriented,
- dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,
- dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,
- dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru dengan mudah,
- dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
- kerangkapan data (data redundancy) minimal
c. Aksitektur Database
Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan,
extenal,
conceptual dan
internal.
Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti
pengorganisasi an dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk
merupakan tingkatan eksternal. Tingkatan internal menegaskan bagaimana
data secara fisik disimpan dan diproses dengan sistim komputer,
tingkatan internal meliputi biaya, penampilan, scalability, dan
kegiatan operasioal lainnya. Konseptual adalah tingkatan tidak
langsung antara internal dan eksternal.
2. Elemen Sistem Database
Sistem database mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database
sebagai inti sistem database, perangkat lunak untuk mengelola database,
perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia
yang mempunyai peran penting dalam sistem tersebut. Elemen sistem
database dan sub elemen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.
2
Tabel 4.1 Elemen dan sub elemen sistem database
No
|
Elemen Sistem Database
|
Sub Elemen Sistem Database
|
1 |
Database |
Elemen utama terdiri atas data |
2 |
Software (perangkat lunak) |
Terdiri dua macam : Database Management System, DBMS dan Database Application Software, DBAS. |
3 |
Hardware (perangkat keras) |
Sub elemen utama : 1) Central Processing Unit, CPU terdiri atas : aritmetic & logic unit, ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU dan 2) Storage Unit, SU |
4 |
Brainware (manusia) |
Manusia merupakan elemen penting dalam sistim database |
Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007)
3. Tujuan Sistem Database
Keberhasilan suatu Sistem Informasi Management sangat dipengaruhi
oleh sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem
tersebut, di mana semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali
data-data dalam sistem database maka semakin meningkatkan kualitas SIM,
Tujuan sistem database meliputi :
- penyediaan sarana akses yang fleksibel,
- pemeliharaan integritas data,
- proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal serta
- penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share)
3
4. Manfaat Sistem Database
Penyediaan sarana penggunaan bersama database bertujuan :
- meminimalkan kerangkapan data (redudancy),
- menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi,
- menstandarkan definisi elemen data, dan
- meningkatkan produktivitas personil sistem informasi
5. Peranan Sistem Database
Sistem Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan
yang penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub sistem)
penyusun sistem informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai
dan kualitas sistem informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas
sistem database yang digunakan untuk menyusun sistem informasi
tersebut.
a. Sistem Database sebagai infrastruktur Sistem Informasi.
Sistem database dan sistem pengelolaan database (DBMS) berfungsi
sebagai infrastruktur sistem informasi yang dibangun suatu organisasi
seperti yang disajikan pada Gambar 4.1 dibawah ini
Gambar 4.1 Sistem database sebagai infrastruktur. (Sumber : Sutabri, 2003)
4
b. Sistem database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM
Sistem database akan mendukung tercapainya efektifitas
dan efisiensi sistem informasi management suatu organisasi yang
menggunakannya.
Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun
dan disimpan dalam file-file sistem database secara baik dan benar
(valid), perangkat lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya
(akurat dan benar) sehingga sistem database mampu memberikan dukungan
yang besar ke sistem informasi.
6. Pengorganisasian File Sistim Database
Ada beberapa tipe pengorganisasian file database :
- susunan berurutan (sequential ),
- indeks berurutan (indexed sequential),
- secara acak (random) dan
- diindeks secara acak (indexed random)
Tujuan pengorganisasian file
database :
- menyediakan sarara pencari record bagi pengolah data, seleksi dan penyaringan data,
- memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file
Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
- kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data,
- kecepatan akses/efisiensi akses
- efisiensi penggunaan media penyimpanan
7. Penyimpanan File Database
a. Jenis Penyimpan File Sistem Database
- Piranti Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD),
5
Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus
berurutan, tidak ada pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok,
proses write hanya bisa dilakukan sekali saja, kecepatan akses data
sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita, lebar celah/
gap antar blok
- Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD),
Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan,
mempunyai alamat, data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses
penulisan dapat dilakukan beberapa kali.
b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
- SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan
berdasarkan suatu kunci, pencarian rekaman tertentu dilakukan record
demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan apabila
pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh,
- RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan
ke alamat penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan
permaslahan.
- INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb
:merupakan gabungan antara sequentiel & random,record disimpan
secara berurutan dengan penggunaan kunci,masing-masing record diberi
indeks,pengalamatan dilakukan secara acak,perlu penyimpanan tambahan
yaitu file indeks
B. Tipe Database
Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara garis besarnya dibagi atas :
Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak
terlalu banyak. Pada tipe ininya bahwa data selalu siap apabila
diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data disusun dalam satu file
atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat menyimpan
data yang lebih kompleks pada flat-file database.
6
Salah satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even
semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk
korupsi. Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu
file telah digunakan atau dimodifikasi.
Relational databases seperti
MySQL,
Microsoft SQL Server & Oracle,
memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan
data. Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan setiap
kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut “books” dapat mempunyai
judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci
setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru. “
Relation”
, hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang
satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan dengan
tabel “
authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi tentang
penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa
apabila database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi
berbagai data, membantu menjaga integritas data. Relational database
juga berfungsi untuk “
built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai cara.
Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa
database dapat dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu :
Operational
database, data warehaouse, analytical database, distributed database,
end-user database, external database, hypermedia database, sedang
My Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa
database dapat dikelompokkan ke dalam 12 tipe :
relational
database, operational database, database warehouse, distributed
database, end-user database, external database, hypermedia database,
navigational database, in-memory database, document oriented data base,
real-time database, analytical database. Sedangkan
Buzzle Com (2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (
purpose of storage) dan cakupan data (
scope of data). Selanjutnya dikatakan bahwa berdasarkan
tujuan penyimpanan, database dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu :
analytical
database, operational database, data warehouse, distributed database,
end-user database, external database, hypermedia database, dan berdasarkan
cakupan data.
7
database dikelompokkan 3 tipe utama yaitu :
general interest databases, discipline specific databases, dan subject specific databases.
Uraian tentang tipe database tersebut menurut
My Project Management Expert (2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
- Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian organisasi, mencakup inventory management, purchases, transctions (transaksi) dan financials
(pembiayaan). Semua data dikumpulakan dalam database yang biasanya
diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database subyek –
area (SADB) atau database transaksi. Dalam Operational Database pada suatu organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database pegawai, inventory database i.e.
- Database Warehouses, bahwa secara umum suatu
organisasi/instansi menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun.
Pada perusahaan di Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam
tahun, di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20
tahun. Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang
penting melalui analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini
mempermudah menentukan “key trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut disimpan dalam “Database Warehouse”.
Data yang disimpan telah diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian
dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi pengeditan atau alterasi.
Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan);
- Distributed Databases, bahwa banyak organisasi
atau perusahan yang memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing
plants, kantor regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang
secara geografis letaknya berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut
kemungkinan memiliki database tersendiri yang secara bersama membentuk
database organisasi atau perusahaan. Tipe database seperti dikenal
sebagai : Distibuted Database.
- End- User Databases, bahwa di sana ada
perbedaan ketersedian data pada lokasi kerja dari semua pengguna akhir
pada banyak organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja merupakan suatu
database skala kecil tersendiri yang termasuk data in spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note pads dan download files. Semua yang seperti database kecil (small databases) membentuk suatu tipe database yang disebut : End-User Database.
8
- External database, bahwadiluar organisasi tersedia
banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh
organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi yang dapat
digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas
(pendaftaran) disebut : External Database.
- Hypermedia Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips,
- fotografi dan grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu
tempat apabila ingin membuat halaman web. Semua dari itu secara bersama
membentuk “ Hypermedia Database”
- Navigational Database, bahwa navigational database
memiliki aemua items yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini,
satu refensi dapat ke lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya. Pada
tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara.
C. Struktur dan Model Penyimpanan Database
Penyimpan database bentuk
relational tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada
hard disk adalah salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu :
ordered/unordered, ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked files dan
B+ trees. Dari berbagai struktur penyimpanan database,
B+ trees dan
ISAM yang paling banyak digunakan.
Model Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana
pemakai dapat mempergunakan data secara logis. Secara umum dikenal dua
model database :
post relational database models dan
object database models.
1.
Object Databases Model, merupakan himpunan
data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data
dalam suatu database berdasarkan objek datanya.
a.
Entity Relationship Model, merupakan suatu model
untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu
persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek di mana hubungan antar
obyek digambarkan dengan simbol grafik tertentu (Gambar 4.2)
9
2. Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database.
a. Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai
tentang hubungan logis antar data dalam sistim database dengan
mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan kolom
yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2).
Tabel 4.2 Contoh
Relational Model
Kode Mata Kuliah
|
Nama Matakuliah
|
SKS
|
231 L 233
|
Oseanografi Perikanan |
3
|
331 L 233
|
Sistim Informasi Perikanan Tangkap |
3
|
131 L 232
|
Dasar-dasar Penangkapan Ikan |
2
|
239 L 243
|
Managemen Agribisnis Perikanan |
3
|
335 L 233
|
Analisis Sistim Dan Proyek Perikanan |
3
|
Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.
10
c. Network Model,
Network model sering juga disebut sebagai
plex model di mana pada model ini struktur database dapat diuraikan dalam “
parent” dan “
child” , kedudukan
child harus selalu lebih rendah dari
parent, sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu
parent.
Gambar 4.8 Contoh Network Model (Sumber : Sutabri, 2003)
D. Pengelolaan Sistem Database
a. Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah
seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan
penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa
Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan,
back up dan fasiilitas lainnya. Defiisi lain,
A
Database Management Systems (DBMS) is a set of computer programs that
controls the creation, maintenance, and the use of a database.
Sistem pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “
relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “
server cluster” atau “
mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “
trade-ofif” seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya.
11
Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa
bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL,
Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper,
FoxPro dan sebagainya.
b. Komponen RDBMS
Dalam prakteknya, pengelolaan sistem database banyak menggunakan “relational model” Komponen dari
Relational Database Management System yaitu :
- Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL) untuk menetapkan struktur database, Data Control Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML) untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,
- Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang
menyediakan metoda untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan,
menjemput hasil dan sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP,
Firebird/Phyton.
- SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan executor),
- Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,
- Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini serta
- Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan
kembali data dari penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang
terjadi dan pemasukan, backup dan penemuan kembali.
12
Kesimpulan
Relational Database Management System ( RDMS) adalah sistem basisdata
yang memiliki kemampuan manajement untuk menjamin ketersediaan,
keamanan, reliabilitas, konsistensi dan validitas data. DBMS menggunakan
metode relasi yang didasarkan pada teori himpunan untuk
mengorganisasikan data. Data dikumpulkan dalam sejumlah object yang
disebut dengan tabel.
Sebuah tabel memiliki sejumlah kolom (yang disebut dengan field,
tuple, item, atau attribute) dan baris untuk mengorganisasikan data yang
ada. Dan biasanya didalam RDMS kemungkinan adanya lebih dari satu
relasi dalam satu tabel, yang dapat meminimalkan redundancy data &
menjaga konsistensi data.
13
III. KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
ii
Referensi
Beynon-Davies,P., 2004.
Database Systems. 3nd Edition, Palgrave.
Conolly, Thomas and Carolyn B., 2002.
Database Systems. New York.Harlow.
Date,C.J., 2003.
An Introduction to Database Systems. Eighth EditionAddison Wesley.
http://www.my-roject-management-expert.com/different-types-of-databases-2