Jumat, 08 Agustus 2014

Rasio Likuiditas PT Golden Retailindo Tbk

Laporan Keuangan Go Public dalam Tiga Tahun Terakhir
PT GOLDEN RETAILINDO Tbk
 

Nama   : kurnia
Kelas   : 3Da01
NPM   : 44211036

Rasio Likuiditas
1.      Rasio Lancar   =          Aset Lancar      
                           Kewajiban jangka pendek
2013    =  78.380.254.568 :  13.497.036.111 = 5.80
2012    =  67.234.422.229 : 11.532.673.713 = 5.83
2011    =  59.651.553.139 : 13.380.851.287 = 4.46
Keterangan      : Terjadi kenaikan untuk tahun 2011 ke 2012 sebesar 1.37 sementara untuk tahun 2012 ke 2013 terjadi penurunan sebesar 0.03 .  
Analisis           : Kenaikan di tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 1.37 disebabkan karena di tahun 2011 Aset keuangan yang tersedia untuk dijual bernilai nol (0) karena perusahaan belum ada yang akan dijual. Dan persediaan lebih banyak untuk ditahun 2011 daripada 2012 dengan selisih 265.574.870 . Kewajiban jangka pendek untuk Beban masih harus dibayar tahun 2011 lebih besar daripada tahun 2012. Untuk keseluruhan laporan posisi keuangan dari tahun 2012 ke 2013 adalah menurun disetiap akun-akunnya.


2.      Quick Rasio    =       (Aktiva Lancar-Persediaan)
                                 Kewajiban jangka pendek
2013    = (78.380.254.568 - 945.764.376) : 13.497.036.111 = 5.74
2012    = (67.234.422.229 - 982.354.661) : 11.532.673.713 = 5.74
2011    = (11.532.673.713 - 1.247.929.531) : 13.380.851.287 = 0.77
Keterangan      : Terjadi kenaikan untuk tahun 2011 ke 2012 sebesar 4.97 sementara untuk tahun 2012 ke 2013 adalah tetap, tidak ada kenaikan maupun penurunan.
Analisis           : PT Golden Retailindo Tbk adalah perseroan yang melakukan perdagangan retail dan pengelolaan mal. Oleh karena itu persediaaan di tahun 2011 ke 2012 terjadi kenaikan baik disektor kosmetik, pakaian, restoran, foodcourt, salon dan lain-lain. Sementara persediaaan terjadi penurunan di tahun 2012 ke 2013 karena stok yang ada di tahun 2011 masih tersisa banyak. Karena masih ada sisa persediaan, perusahaan menambah pinjaman dana yang menghasilkan hutang usaha pihak ketiga. 

Rasio Profitabilitas
1.      Margin Laba             =             Laba Bersih
                                               Penjualan Bersih
2013    = 6.617.805.183 : 49.356.827.379 = 0.13
2012    = 6.830.103.491 : 47.988.854.744 = 0.14
2011    = 6.695.365.942 : 44.720.287.117 = 0.14
Keterangan      : Untuk margin laba tahun 2011 ke 2012 adalah tetap yaitu sebesar 0.14 sementara untuk tahun 2012 ke 2013 terjadi penurunan sebesar 0.01 .
Analisis           :  Faktor yang menyebabkan margin laba tahun 2011 ke 2012 tetap adalah karena penjualan pada laporan laba rugi komperatif meningkat. Dan karena meningkat itu, beban penjualan, beban umum & administrasi jadi meningkat pula.

2.      Net Profit Margin  =    laba setelah pajak X 100% : Total Aktiva
2013    = 6.652.742.683 X 100% : 96.693.297.826 = 6.88
2012    = 6.896.903.491 X 100% : 87.673.506.285 = 7.87
2011    = 6.695.365.942 X 100% : 81.633.604.846 = 8.20
Keterangan      : Net profit margin untuk tahun 2011 ke 2012 adalah menurun sebesar 0.33 dan untuk tahun selanjutnya adalah sama menurun juga sebesar 0.99 .
Analisis           : Net profit margin untuk tiga (3) tahun kedepan yaitu tahun 2011, 2012 dan 2013 menurun karena total aktiva yang dihasilkan juga tidak sama. Untuk tahun 2012 ke 2013 Aset tidak lancar dengan akun uang jaminan adalah sama. Sementara untuk tahun 2011 ke 2012 Beban keuangan yang dihasilkan peusahaan adalah sama.
  

3.      Operating Profit Margin =  Laba Usaha : Penjualan Bersih X 100%
2013    = 6.617.805.183 : 49.356.827.379 X 100% = 13
2012    = 6.830.103.491 : 47.988.854.744 X 100% = 14
2011    = 6.695.365.942 : 44.720.287.117 X 100% = 14
Keterangan      : Operating profit margin untuk tahun 2011 ke 2012 adalah tetap yaitu sebesar 14. Sementara untuk tahun 2012 ke 2013 adalah menurun sebesar 1.
Analisis           : Operating profit margin tahun 2011 ke 2012 adalah tetap karena penjualan pada laporan laba rugi komperatif meningkat. Dan karena meningkat itu, beban penjualan, beban umum & administrasi jadi meningkat pula.


4.      Return Of Asset = Laba bersih setelah pajak : total aktiva X 100%
2013    = 6.652.742.683 : 96.693.297.826 X 100% = 6.88
2012    = 6.896.903.491 : 87.673.506.285 X 100% = 7.87
2011    = 6.695.365.942 : 81.633.604.846 X 100% = 8.20
Keterangan      : Return of asset untuk tahun 2011 ke 2012 adalah menurun sebesar 0.33 dan tahun 2012 ke 2013 juga menurun sebesar 0.99 .
Analisis           : Net profit margin untuk tiga (3) tahun kedepan yaitu tahun 2011, 2012 dan 2013 menurun karena total aktiva yang dihasilkan juga tidak sama. Untuk tahun 2012 ke 2013 Aset tidak lancar dengan akun uang jaminan adalah sama. Sementara untuk tahun 2011 ke 2012 Beban keuangan yang dihasilkan peusahaan adalah sama.
  
Rasio Solvabilitas
1.      Rasio Utang terhadap total aset  =  total utang : total asset
2013    = 18.934.930.728 : 96.693.297.826 = 0.19
2012    = 16.567.881.870 : 87.673.506.285 = 0.18
2011    = 17.424.883.922 : 81.633.604.846 = 0.21
Keterangan      : Rasio utang terhadap total aset untuk tahun 2011 ke 2012 adalah menurun sebesar 0.03 dan untuk tahun 2012 ke 2013 adalah meningkat sebesar 0.01.
Analisis           : Pada tahun 2011 hutang lain-lain pihak ketiga tidak ada karena perusahaan belum membutuhkan dana untuk usahanya. Sementara di tahun 2012 perusahaan meminjam ke pihak ketiga dengan hutang yang lumayan besar. Sementara ditahun 2013 perusahaan tidak meminjam dananya lagi ke pihak ketiga karena dana yang ditahun kemarin masih cukup untuk kelangsungan usahanya. 

2.      Total Debt to Equity Ratio = total hutang : ekuitas pemegang saham X 100%    
2013    = 18.934.930.728 : 77.758.367.098  X 100% = 24.35
2012    = 16.567.881.870 : 71.105.624.415 X 100% = 23.30
2011    = 17.424.883.922 : 64.208.720.924 X 100% = 27.13
Keterangan      : Total debt to equity ratio untuk tahun 2011 ke 2012 adalah menurun sebesar 3.83 dan untuk tahun 2012 ke 2013 adalah meningkat sebesar 1.05.
Analisis           : Pada ekiutas di akun Kenaikan nilai wajar dari aset keuangan yang tersedia dijual pada tahun 2011 adalah nol (0). Ini dikarenakan modal saham dan tambahan modal disetor pada tahun 2011 dan 2012 adalah sama. Sementara untuk
Rasio Aktivitis (Average)
1.      Total Assets Turnover             = penjualan bersih : total aktiva
2013    = 49.356.827.379 : 96.693.297.826 = 0.51
2012    = 47.988.854.744 : 87.673.506.285 = 0.54
2011    = 44.720.287.117 : 81.633.604.846 = 0.54
 







 
 
 

Senin, 10 Maret 2014

Analisis Laporan Keuangan


Analisis Laporan Keuangan 

Nama               : Kurnia
Kelas               : 3DA01
NPM               : 44211036


UniversitasGunadarma

AkuntansiKomputer D3
 
Analisis Laporan Keuangan

Analisis adalah merangkum sejumlah data yang masih mentah menjadi sebuah informasi yang dapat diinterpretasikan.  Semua analisis berusaha menggambarkan pola secara konsisten sehingga hasil datanya dapat dipelajari dan diterjemahkan secara mudah, singkat dan penuh arti. Menurut Kamus Besar Indonesia, analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan menurut Kamus Akuntansi, analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
Laporan keuangan adalah informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan tersebut. Menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan adalah ringkasan proses pencatatan transaksi keuangan selama dua periode yang bersangkutan. Sedangkan menurut Munawir (1991 : 2 ) adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan tersebut. Dasar Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan laba rugi    : mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
2. Neraca                     : mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu.
a. Aktiva, dibagi menjadi dua yaitu :
- Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun
- Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
b. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
- Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya hutang
- Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
- Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.


3. Laporan laba ditahan          : daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
4. Laporan arus kas                 :  menunjukkan operasi perusahaan, investasi dan aliran kas pembiayaan.
Analisis Laporan Keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan tersebut. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen seperti melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha, melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi, melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi, melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan, serta berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan. Analisis Laporan Keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari usaha tersebut. Suatu perusahaan dinilai berdasarkan analisis laporan keuangan meliputi :
·         Profitabilitas : kemampuan untuk menghasilkan keuntungan untuk jangka pendek maupun jangka panjang
·         Solvabilitas : kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya
·         Likuiditas : kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat dilakukan penagihan
·         Stabilitas : kemampuan perusahaan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka panjang tanpa harus menderita kerugian
Jadi dalam disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan sangaatlah penting didalam aktivitas perusahaan. Yang bermanfaat bagi pemakai jika dibandingkan untuk 2 (dua) periode atau lebih dan di analisa untuk memperoleh sebuah keputusan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA