Selasa, 22 Oktober 2013

Peranan Eksekutif Dalam Mengarahkan Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka Panjang


Peranan Eksekutif Dalam Mengarahkan Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka Panjang


Nama          : Kurnia
Kelas          : 3DA01
Npm  : 44211036
                                                            
Universitas Gunadarma
Akuntansi Komputer D3



Daftar Isi

Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. i
Pendahuluan :
·         Latar Belakang  …………………………………………………………………. 1
Pembahasan    :
·         Pengertian Sistem Informasi Eksekutif…………………………………………. 2
·         Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen  ………………………………………... 2  
·         Karakteristik Pengarahan Dalam Manajemen  ………………………………..... 3 
·         Cara-Cara Pengarahan Dalam Manajemen……………………………………… 4
·         Tugas Eksekutif Dan Pembisnis………………………………………………… 5
           
Kesimpulan  …………………………………………………………………………….. 6 
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 7       










i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem informasi memungkinkan
pemakai mengakses data dan informasi lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Sistem Informasi Eksekutif (SIE) harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya, baik internal dan eksternal yang keterangan relevannya untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan interface pemakaian. EIS adalah perusahaan lebar DSS untuk menolong eksekutif tertinggi untuk diteliti, dibandingkan dan disoroti kecenderungannya pada variable sehingga dapat memonitor kinerja dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah.
2.2 Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus
3. Mempengaruhi anggota dan
4. memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
a) Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b) Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut. Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating.
2.3 Karakteristik Pengarahan Dalam Manajemen
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1. Pervasive Function yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya
2. Continous Activity yaitu aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi
3. Human factor yaitu perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi
4. Creative Activity yaitu fungsi yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti
5. Executive Function yaitu Fungsi yang dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated Function yaitu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
2.4 Cara-Cara Pengarahan Dalam Manajemen
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah
Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan :
1. Faktor individu dalam kelompok
2. Motivasi dan kepemimpinan
3. Kelompok kerja dan,
4. Komunikasi dalam organisasi

2.5 Tugas Eksekutif Dan Pembisnis
Tugas para eksekutif dan pemilik perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar lebih baik ke depannya adalah :
  1. Mengelola SDM, dimana seorang pebisnis dapat menyelesaikan segala sesuatu melalui orang lain atau bagaimana mempengaruhi orang lain ( SDM ) agar dapat melaksanakan apa yang diperintahkan.
  2. Membuat keputusan tentang sumber daya dan operasi, bagaimana mengelola sumber daya-sumber daya ekonomi dan mengelolanya menjadi lebih baik, an pertimbangan dengan kebijakan eksternal seperti aturan-aturan dari Pemerintah.
  3. Mengelola keuangan dan pelaporannya, dimana setiap aktifitas pemasukan atau pengeluaran, baik harta, hutang dan modal. Yang dibuat pelaporannya agar semuanya dapat termonitor dengan baik, sehingga dapat diketahui kerugian atau keuntungan suatu bisnis.
  4. Pengelolaan penjualan dan pemasaran, dimana kita ketahui penjualan dan pemasaran produk merupakan urat nadi dalam perusahaan atau bisnis. Tanpa kesuksesan penjualan atau pemasaran, maka perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuannya, yaitu laba.
  5. Mengarahkan bisnis ke depan, melakukan perencanaan strategis yang merupakan piranti utama untuk pengelolaan aspek-aspek jangka panjang dalam bisnis dan cara peningkatan produktifitas, perbaikan kualitas serta pengelolaan informasi.








BAB III
KESIMPULAN

Peranan seorang manajer dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka penting adalah sangat penting. Karena dapat menstimulasi tindakan-tindakan yang dilakukan dan dapat membuat orang lain mengikuti keinginan kita dengan menggunakan kekuatan pribadi ataupun kekuasaan jabatan demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Yang didalamnya terdapat cara dan karakteristik manager sebuah perusahaan. Dan Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah jenis dari manajemen informasi sistem untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya.













DAFTAR PUSTAKA




Senin, 21 Oktober 2013

Peranan Manager Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi Di Perusahaan



Peranan Manager Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi Di Perusahaan


Nama          : Kurnia
Kelas          : 3DA01
Npm  : 44211036
                                                                                 
Universitas Gunadarma
Akuntansi Komputer D3


Daftar Isi
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. i   
Pendahuluan :
·         Latar Belakang  ………………………………………………………………          1
Pembahasan    :
·         Pengertian manajemen informasi  ……………………………………………          2
·         Tingkatan manajemen  ……………………………………………………….        3
·         Tugas dan tanggungjawab manajer  …………………………………………        4
           
Kesimpulan  ……………………………………………………………………………       6
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….         7













i
  


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Disetiap perusahaan pastinya mempunyai sebuah manajemen informasi. Yang digunakan untuk kegiatan perusahaan tersebut di bidangnya masing-masing. Manajemen Informasi itu sendiri adalah seluruh aktifitas memperoleh informasi, menggunakannya seefektif mungkin dan membuangnya pada saat yang tepat (McLeod, 1998). Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Untuk itu, Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dan menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.

            Manager  mempunyai peranan atau tingkatannya masing-masing. Yang setiap peranan atau tingkatannya tersebut,  mempunyai fungsi, tugas, tanggungjawab dan tujuan untuk mencapai sistem kegiatan agar berjalan dan bergerak sesuai aturannya. Tugas dan tanggungjawab seorang manajer adalah perencanaan (planning), penataan atau pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling).





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Informasi
Manajemen Informasi adalah seluruh aktifitas memperoleh informasi dan mengunakannya seefektif mungkin dan menbuangnya pada saat yang tepat (McLeod, 1998). Sumber daya  manajemen dibagi 2 yaitu sumber daya fisik yang terdiri dari manusia, material, mesin dan uang. Dan sumber daya konseptual yang terdiri dari informasi (termasuk data). Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Seorang manajer mempunyai peranan yang penting terhadap manajemen informasi di suatu perusahan. Beberapa alasan mengapa para manajer memberikan perhatian yang semakin besar terhadap manajemen informasi yaitu :
a.  Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat yang terdiri dari pengaruh ekonomi internasional, persaingan dunia, kompleksitas teknologi yang meningkat, batas waktu yang singkat dan kendala-kendala sosial.
b. Kemampuan komputer yang semakin baik
Dalam pengelolaan manajemen informasi di perusahaan, peranan manajer sangatlah penting dan seorang manajer harus mempunyai keahlian dan pengetahuan manajemen sebagai berikut :
a.  Keahlian Manajemen
Seorang manajer yang berhasil banyak memiliki keahlian, tetapi yang paling mendasar adalah keahlian komunikasi dan pemecahan masalah. Keahlian komunikasi diperlukan oleh seorang manajer untuk  menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan dan tertulis. Komunikasi dalam bentuk tertulis seperti laporan, surat, memo, email dan terbitan berkala. Dan komunikasi dalam bentuk  lisan, seperti saat sedang rapat, menggunakan telepon, voice mail, meninjau fasilitas, makan bisnis dan kunjungan sosial. Dan untuk keahlian pemecahan masalah (problem solving) adalah semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalahan. Hasil dari aktifitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih dari beberapa alternatif tindakan.
b. Pengetahuan manajemen
Ada dua jenis pengetahuan manajer yang merupakan kunci di dalam manajemen informasi yaitu penggunaan komputer. Penggunaan komputer disini adalah mengerti komputer dan mengerti informasi. Mengerti komputer adalah berupa pengetahuan mengenai komputer yang mencakup pengertian mengenai istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer serta kemampuan menggunakan komputer dll. Sementara mengerti informasi yaitu pengetahuan yang meliputi bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi diolah dan bagaimana membagikan informasi tersebut kepada orang lain. Dan kunci dari mengerti komputer dan mengerti informasi, bukan hanya untuk seorang manajer, tapi juga untuk non-manajer serta unit dan organisasi yang ada di lingkungan tersebut.
2.2 Tingkatan Manajemen
Ahli-ahli manajemen sering mengatakan bahwa seorang manajer harus memandang organisasinya sebagai suatu sistem. Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dan disini seorang manajer mempunyai tanggungjawab utama yaitu memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya dan bekerja sama seperti seharusnya. Manajer adalah elemen pengendali dalam sistem, yang bertugas menjaga sistem agar tetap berjalan dan bergerak menuju tujuannya. Keberadaan manajer bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkat dan bidang yang bermacam-macam sesuai fungsinya di dalam perusahaan tersebut. Beberapa tingkatan manajemen sebagai berikut :
a)      Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic planning level)
Merupakan manajer pucak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusan-keputusan yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah lain yang digunakan yakni eksekutif.
b)      Tingkat Pengendalian Manajemen (Management control level)
Merupakan manajer tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.
c)      Tingkat Pengendalian Operasional (Operational conrol level)
Merupakan manajer tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.

Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk penyajian informasi. Komponen sumber informasi dikategorikan dalam dua kelompok besar yaitu dari lingkungan dan internal. Sedangkan bentuk penyajian informasi juga dibagi atas dua kelompok besar yakni penyajian secara ringkas dan rinci. Manajer juga dijumpai dalam bidang fungsional perusahaan, tempat berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian bidang fungsional pada umunya yaitu seperti :
• Bidang fungsional keuangan (Finance)
• Bidang fungsional jasa informasi (Information services)
• Bidang fungsional pemasaran (Marketing)
• Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)
• Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)
2.3 Tugas dan Tanggungjawab Manajer
Selanjutnya, dengan Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penataan atau pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan Staf (Staffing)
4. Pengarahan (Directing)
5. Pengawasan (Controlling)

Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal. Uraian dari tugas manajer yang dinyatakan oleh Henri Fayol dianggap masih belum menggambarkan tugas manajer secara menyeluruh. Untuk itulah dikembangkan kerangka kerja yang lebih rinci dan dikenal dengan istilah Peranan Manajer (Henry Mintzberg : Managerial roles) :
• Interpersonal roles (aktivitas antar pribadi)
Figurehead (kepala)    : melaksanakan tugas-tugas seremonial
Leader (pemimpin)      : memelihara unit dengan mempekerjakan dan melatih staf serta memberikan dorongan dan motivasi
Liaison (penghubung) : menjalin hubungan dengan orang-orang di luar unit, rekan kerja di unitnya dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

• Informational roles (aktivitas informasi)
Monitor (pemantau)                : secara tetap mencari informasi kinerja unit
Disseminator (pewarta)           : meneruskan informasi yang berharga kepada orang lain di dalam unitnya
Spokesperson (juru bicara)      : meneruskan informasi yang berharga kepada orang-orang di luar unit – pimpinan dan orang disekitarnya

• Decisional roles (aktvitas keputusan)
Entrepreneur (wirausahawan)                         : membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit. Contohnya mengubah struktur organisasi
Disturbance handler (pemberes gangguan)     : mampu bereaksi pada kejadian-kejadian tidak terduga
Resource Allocator (pembagi sumberdaya)    : mampu mengendalikan pengeluaran unitnya, menentukan alokasi sumberdaya bagi unit bawahannya
Negotiator (perunding)                                   : mampu menengahi perselisihan baik di dalam unitnya maupun antar unit dan lingkungan
BAB III
KESIMPULAN

Sumber daya manajemen ada dua, yaitu :
1. Sumber daya fisik : manusia, mesin, material dan uang
2. Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data)

Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usaha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:

• Sumber daya yang disusun sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan, diperlukan dan dimanfaatkan segera dan selanjutnya dapat dimodifikasi
• Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin
• Sumber daya harus selalu diperbaharui.

Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi. Yang di zaman sekarang, sudah mengandalkan teknologi. Komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaannya. Manajer dan sistem informasi adalah elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.








DAFTAR PUSTAKA
Referensi :