Minggu, 05 Januari 2014

Peranan Sistem Informasi Manajemen Dan Sistem Informasi Organisasi Dalam Pemecahan Masalah


Peranan Sistem Informasi Manajemen Dan Sistem Informasi Organisasi Dalam Pemecahan Masalah

 

Nama               : Kurnia
Kelas               : 3DA01
NPM               : 44211036



UniversitasGunadarma

AkuntansiKomputer D3



DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………….......……i
Pendahuluan :
         LatarBelakang………………………………………………………………..…..1
Pembahasan    :
         Pengertian Sistem…………………………………………………..…………… 2
         Pengertian dan Fungsi Organisasi…………………………................................. 3
         Dampak Sistem Informasi Organisasi…………………………...................... ….4 
         Sistem Informasi Manajemen Dalam Pemecahan Masalah………………………5
           
Kesimpulan……………………………………………………………………………….6 
DaftarPustaka …………………………………………………………………………....7 







i


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah himpunan sesuatu yang berwujud atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Sistem Informasi adalah suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian informasi yang berhubungan atau saling berketergantungan satu sama lain. Mulai dari bagian yang besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari Sub, Sub-sub, Sub-sub-sub dan seterusnya sampai yang terkecil, dimana hubungan tersebut berupa hubungan arus informasi yang mewakili tingkat-tingkat (hubungan antar unit kerja) dalam sistem keorganisasian.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.

3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
2.2 Pengertian dan Fungsi Organisasi
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena pengoganisasian pun harus direncanakan. Pengertian pengoganisasian dan organisasi berbeda. Pengoganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengoganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan habungan-hubungan. Organizing berasal dari organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubunganya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhanya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada dan lain sebagainya.
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:

1. Planning (perencanaan)

Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi
Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporan laporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya.
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran
2.3 Dampak Sistem Informasi Organisasi
a. Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, teknologi informasi mengubah baik biaya relative modal maupun biaya informasi. Teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Sejalan dengan penurunan biaya teknologi informasi, teknologi informasi menggantikan tenaga kerja yang secara histories merupakan biaya terus meningkat. Maka, teknologi informasi menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat menegah dan pekerja administrasi seiring dengan teknologi informasi yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja (Loundon, 1990)
Teknologi informasi mempengaruhi biaya dan kualitas informasi dan mengubah nilai ekonomi informasi. Teknologi informasi dapat mengurangi biaya transaksi, karena biaya seperti penempatan dan komunikasi dengan dengan pemasok yang jauh, mengawasi kepatuhan kontrak, memberi asuransi, memperoleh informasi tentang produk dan lain sebagainya.
b. Organisasi dan Perilaku
Organisasi birokrasi yang besar, terutama yang dikembangkan sebelum era komputer, sering kali tidak efisien, lambah berubah dan kurang bersaing dibandingkan organisasi yang baru diciptakan. Beberapa organisasi besar telah mengurangi jumlah karyawan dan jumlah tingkatan pada hierarki organisasi data-data tersebut.
2.4 Sistem Informasi Manajemen Dalam Pemecahan Masalah
Ada 2 dasar yaitu :
a.       Sumber Daya Informasi Seorganisasi
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu cara organisasi untuk menyediakan informasi dalam rangka pemecahan masalah. Sistem tersebut format dari para eksekutif untuk menyediakan computer sebagai lat bantu bagi manajer untuk memecahkan masalah.
b.      Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik Sistem Informasi Manajemen adalah menjaga agar pasokan informasi mengalir terus ke manajer.






BAB III
KESIMPULAN

Sistem Informasi Manajemen Dalam Pemecahan Masalah adalah penting. Karena diantara keduanya saling berhubungan sebagai kunci strategi didalam bisnis. Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah
1.      Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.      Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3.      Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusa








DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar