Selasa, 22 November 2011

Ilmu Alamiah Dasar


Pengertian Ilmu
Ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Ilmu dalam bahasa Arab “Alima-ya’lamu”. Sinonim yang paling akurat dalam bahasa Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau science adalah semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri,tanda-tanda dan syarat-syarat tertentu. Menurut ensiklopedia pengertian ilmu adalah suatu system dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu,yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu,sehingga menjadi kesatuan suatu system dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu (induksi, deduksi).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3,terbitan Balai Pustaka,Jakarta,2001,Ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa contoh,yang dimaksud pengrtahuan atu kepandaian tersebut tidak saja berkenaan dengan masalah keadaan alam tetapi juga ‘kebatinan’dan persoalan-persoalan lainnya. Kata Ilmu sudah digunakan masyarakat sejak ratusan tahun lalu. Di Indonesia,Ilmu bahkan sudah dikenal dengan kata-kata lain misalnya kecakapan,ajaran,kawikihan,widya dan lain-lain. Sejak seribu tahun yang lampau nenek moyang bangsa kita telah menghasilkan banyak macam ilmu, contohnya kalpasastra (ilmu farmasi),supakasastra (ilmu tataboga),jyotisa (ilmu perbintangan),wedastra (ilmu olah senjata),yudanegara atau niti (ilmu politik),wagmika (ilmu pidato),sandisutra (sexiology),dharmawidi (ilmu keadilan) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Syarat-syarat ilmu
·       Ojektif
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada,atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek,yang dicari adalah kebenaran,yakni persesuaian antara tahu dengan objek,sehingga disebut kebenaran objektif. Bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
·         Metodis
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya,harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti:cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
·         Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek,ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
·         Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º,karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar keumuman (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial,harus tersedia konteks pula.
Klasifikasi Ilmu

Klasifikasi Ilmu pengetahuan dibagi atas 3 macam yaitu :
a.       Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar sering disebut ilmu pengetahuan alam (Natural Science) yang merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta,termasuk di muka bumi.Sehingga,berbentuk konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.Bisa juga disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Natural Science timbul lebih dahulu dari kedua ilmu pengetahuan yang lain.Adapun sebabnya berhubungan erat dengan objek ilmu itu sendiri.Objek daripada ilmu ini adalah kenyataan panca indera.Objek kedua ilmu yang lainnya,tidak dapat mengetahui panca indera.Ilmu Pengetahuan Alam terbagi atas:
     a.Fisika              
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah",dan φύσις (fýsis), "alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam,mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada,seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar",karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya,kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis,dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material,sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun,perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika membahas beraneka ragam sistem. Ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika,bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya,teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti contohnya aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh,tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun,hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu,teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika,apa pun spesialisasinya.
Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi,diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar,mempelajari properti benda besar,seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom.
Bidang Fisika atomik,molekul,danoptik berhadapan dengan individual atom dan molekul. Dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel,juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi",mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom,termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya.
Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi,berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.
     b. Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya. Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme,seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik).
 Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi,sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi.
Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan. Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi. Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang,juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi,yaitu astrobiologi. Sementara itu,perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia,yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika. Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19,dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia,dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles,ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika,biologi dan ilmu pengetahuan alam lainnya. Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos.
Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians)
c.Zoologi 
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur,fungsi,perilaku serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan,psikologi hewan,biologi molekular,etologi,ekologi perilaku,biologi evolusioner,taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi di mulai sekitar abad ke-16. Kajian Sub-bidang dan bidang yang berkaitan dengan zoologi. Meskipun studi tentang kehidupan hewan adalah kuno,inkarnasi ilmiah yang relatif modern. Ini mencerminkan transisi dari sejarah alami untuk biologi pada awal abad kesembilan belas. Sejak Hunter dan Cuvier,studi anatomi komparatif telah dikaitkan dengan morphography shapins daerah modern penyelidikan zoological: anatomi,fisiologi,histologi,embriologi dan perilaku hewan.  
Zoologi modern pertama muncul di universitas-universitas Jerman dan Inggris. Di Inggris,Thomas Henry Huxley adalah seorang tokoh terkemuka. Idenya berpusat pada morfologi hewan. Banyak yang menganggap dia anatomi komparatif terbesar dari paruh kedua abad kesembilan belas. Serupa dengan Hunter,kursus nya yang terdiri dari kuliah dan kelas laboratorium praktis dalam kontras format sebelumnya kuliah saja. Sistem ini menjadi luas.
d.Kimia 
Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.  
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain,seperti fisika,ilmu bahan,nanoteknologi,biologi,farmasi,kedokteran,bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh,kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul. Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi,terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia,yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. 
Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi,seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air,zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis,yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia,baik di dalam maupun di luar suatu reaksi seperti dalam spektroskopi. Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk proton,elektron dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion,molekul atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. 
Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu. Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi,fase atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase. Urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat,cair,gas dan plasma. Dari keempat jenis fase ini,fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang,karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas,tanpa struktur dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu,plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas berupa pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya kasar,zat padat memiliki volume dan bentuk yang tetap,zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap. 
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar,karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain,tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat menghasilkan suatu zat padat dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain. Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. 
Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian,hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka,karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi. Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru,tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
b.  Ilmu Sosial 
Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari semua aspek kemanusiaaan yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.Bisa juga disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Ilmu pengetahuan Sosial terbagi atas : 
i.Sosiologi 
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. 
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat,perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.  Sebagai sebuah ilmu,sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga,suku bangsa,negara dan berbagai organisasi politik. 
Pokok bahasan sosiologi 
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh,di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu,menggunakan seragam dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak,berpikir dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah),yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh,menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial,tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain,merupakan tindakan sosial.
3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills,dengan khayalan sosiologi kita mampu memahami sejarah masyarakat,riwayat hidup pribadi,dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh,jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada,maka pengangguran tersebut merupakan isu,yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif. 
Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi 
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto,sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Empiris,yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga). 
Teoritis,yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 
Komulatif,yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada kemudian diperbaiki diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. 
Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut,tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.Kegunaan Sosiologi 
Kegunaan Sosiologi dalam masyarakat,antara lain:
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan,pelaksanaan maupun penilaian pembangunan (dalam pembangunan). Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik (dalam penelitian).
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara,faktor-faktor,prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk,cara-cara,standar,mekanisme,masalah dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
ii.Ekonomi  
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. 
Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi  
Tindakan Ekonomi 
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan,misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek,yaitu : 
1.Tindakan ekonomi rasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian 
2.Tindakan ekonomi Irrasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan motif Ekonomi. 
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek: 
1.Motif Intrinsik,disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri. 
2.Motif ekstrinsik,disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi: 
a.Motif memenuhi kebutuhan 
b.Motif memperoleh keuntungan 
c.Motif memperoleh penghargaan 
d.Motif memperoleh kekuasaan 
e.Motif sosial / menolong sesama 
Prinsip Ekonomi  
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu,atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
iii.Psikologi  
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asalnya katanya,psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. 
Sejarah Psikologi 
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879,yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa,yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima),karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. 
Metode Psikologi 
Beberapa metodologi dalam psikologi,diantaranya sebagai berikut : 
Metodologi Eksperimental  
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya,kapan akan melakukan penelitian,seberapa sering melakukan penelitiannya dan sebagainya. Pada metode eksperimental,maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.   
iv.Antropologi 
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. 
Sejarah Antropologi 
Seperti halnya sosiologi,antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:
-Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an) 
Sekitar abad ke-15-16 bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika,Amerika,Asia hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik,kebudayaan,susunan masyarakat  atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. 
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian,pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah,menjadi sangat besar. Karena itu,timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi. 
-Fase Kedua (tahun 1800-an) 
Pada fase ini,bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. Masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.
Pada fase ini,Antopologi bertujuan akademis mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
-Fase Ketiga (awal abad ke-20)Pada fase ini,negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia,Amerika,Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut,muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli,pemberontakan-pemberontakan,cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya,pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa,mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya,untuk kepentingan pemerintah kolonial. 
-Fase Keempat (setelah tahun 1930-an) 
Pada fase ini,Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa,Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. 
Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa,tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami,Flam dan Lapp. 
c.Ilmu Budaya 
Ilmu Budaya adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar pengetahuan untuk memberikan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.Bisa disebut juga Humanitarian Science.Yang termasuk humanitarian science adalah etika,sastra,kebudayaan dll. 
Perbedaan ilmu alamiah,ilmu sosial dan ilmu budaya: 
Ilmu alamiah lebih menekankan tentang gejala-gejala alam semesta.
Ilmu sosial menekankan tentang hubungan interaksi antar sesama manusia. Ilmu budaya lebih menunjukan konsep masalah-masalah manusia.
Sumber :
Http://Wikipedia.com
Http://www.aguschandra.com
Http://duniaperpustakaan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar