1. PENGERTIAN ILMU
Ilmu secara
etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Ilmu dalam bahasa Arab
“Alima-ya’lamu”. Sinonim yang paling akurat dalam bahasa Yunani adalah
epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau science adalah semacam
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri,tanda-tanda dan syarat-syarat tertentu. Menurut
ensiklopedia pengertian ilmu adalah suatu system dari berbagai pengetahuan yang
masing-masing mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu,yang disusun
sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu,sehingga menjadi kesatuan suatu
system dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu
(induksi, deduksi).
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3,terbitan Balai Pustaka,Jakarta,2001,Ilmu
artinya adalah pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa
contoh,yang dimaksud pengrtahuan atu kepandaian tersebut tidak saja berkenaan
dengan masalah keadaan alam tetapi juga ‘kebatinan’dan persoalan-persoalan
lainnya. Kata Ilmu sudah digunakan masyarakat sejak ratusan tahun lalu. Di
Indonesia,Ilmu bahkan sudah dikenal dengan kata-kata lain misalnya
kecakapan,ajaran,kawikihan,widya dan lain-lain. Sejak seribu tahun yang lampau
nenek moyang bangsa kita telah menghasilkan banyak macam ilmu, contohnya
kalpasastra (ilmu farmasi),supakasastra (ilmu tataboga),jyotisa (ilmu
perbintangan),wedastra (ilmu olah senjata),yudanegara atau niti (ilmu
politik),wagmika (ilmu pidato),sandisutra (sexiology),dharmawidi (ilmu
keadilan) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Syarat-syarat ilmu
·
Ojektif
Ilmu harus
memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat
hakikatnya,tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada,atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji objek,yang dicari adalah kebenaran,yakni persesuaian antara tahu
dengan objek,sehingga disebut kebenaran objektif. Bukan subjektif berdasarkan
subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
·
Metodis
Upaya-upaya
yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam
mencari kebenaran. Konsekuensinya,harus ada cara tertentu untuk menjamin
kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti:cara,
jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya
merujuk pada metode ilmiah.
·
Sistematis
Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek,ilmu harus terurai
dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu
sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu dan mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
·
Universal
Kebenaran
yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak
bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ,karenanya universal
merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar
keumuman (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat
objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas
dalam ilmu-ilmu sosial,harus tersedia konteks pula.
Klasifikasi Ilmu
Klasifikasi
Ilmu pengetahuan dibagi atas 3 macam yaitu :
a. Ilmu
Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar sering disebut ilmu
pengetahuan alam (Natural Science) yang merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta,termasuk di muka
bumi.Sehingga,berbentuk konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial
saja.Bisa juga disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Natural Science timbul
lebih dahulu dari kedua ilmu pengetahuan yang lain.Adapun sebabnya berhubungan
erat dengan objek ilmu itu sendiri.Objek daripada ilmu ini adalah kenyataan
panca indera.Objek kedua ilmu yang lainnya,tidak dapat mengetahui panca
indera.Ilmu Pengetahuan Alam terbagi atas:
·
Fisika :mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud
dengan perubahan yang bersifat sementara.
·
Biologi :mempelajari
mahluk hidup dan gejala-gejalanya.
·
Zoologi :mempelajari
tentang hewan.
·
Kimia :mempelajari benda hidup dan tak
hidup dari aspek menurut susunan materi dan bersifat tetap.
·
Botani :mempelajari
tentang tumbuh-tumbuhan.
b. Ilmu
Sosial
Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari
semua aspek kemanusiaaan yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya.Bisa juga disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Ilmu pengetahuan
Sosial terbagi atas:
·
Sosiologi :tentang tingkah laku
sosial dalam berorganisasi di masyakat.
·
Ekonomi :tentang
produksi,tukar menukar barang dalam lingkup rumah tangga maupun perusahaan.
·
Sejarah :tentang
pencatatan peristiwa yang terjadi di suatu negara ataupun individu.
·
Psikologi :tentang mental dan tingkah laku manusia.
c. Ilmu
Budaya
Ilmu Budaya adalah ilmu yang mempelajari
dasar-dasar pengetahuan untuk memberikan pengertian umum tentang konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.Bisa disebut
juga Humanitarian Science.Yang termasuk humanitarian science adalah
etika,sastra,kebudayaan dll.
Perbedaan ilmu alamiah,ilmu sosial dan
ilmu budaya:
Ilmu alamiah lebih menekankan tentang
gejala-gejala alam semesta.
Ilmu
sosial menekankan tentang hubungan interaksi antar sesama manusia.
Ilmu budaya
lebih menunjukan konsep masalah-masalah manusia.
2.Teori terjadinya Alam Semesta
A. Asal
mula terjadinya alam semesta
i.
Pengertian alam semesta
Alam semaesta adalah suatu ruangan yang
maha besar yng didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik,serta
terjadinya segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan atau pun yang
tidak dapat diungkapkan.
ii.
Teori mengenai alam semesta
Melihat kenyataan bahwa planet-planet
bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berbentuk elips dengan arah
peredaran yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam jika melihatnya dari kutub
utara,ternyata arah revolusi planet-planet dan satelitnya yaitu arah
negative.Ini berlawanan dengan yang kita amati dibumi.Adanya realisasi yang
demikian membuat para ahli berkesimpulan bahwa tata surya terbentuk dari
material yang berputar dengan arah yang negative.Hal ini kemudian memunculkan
beberapa teori tentang terjadinya tata
surya sebagai berikut:
·
Teori Kondensasi (Pengetalan)
Hipotesis ini dikemukakan oleh ahli
fisiologi Jerman, Immanuel Kant
pada tahun 1755. Menurut hipotesis ini, matahari dan planet-planet
berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin dari dalam jagat raya. Karena
putaran
kabut tersebut, sebagian dari massa kabut tersebut lepas, membentuk
gelang-gelang sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut.Pada gilirannya,
gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya
membeku menjadi planet-planet, bulan, dan satelit-satelit planet
lainnya.
·
Teori Planetesimal
Hipotesis ini dikemukakan oleh T.C Chamberlain
(ahli geologi) dan F.R
Moulton (ahli astronomi).Teori ini menyatakan bahwa planet berawal dari kabut
pijar yang terdapat material padat berhamburan saling tarik-menarik dan membentuk
gumpalan besar.
·
Teori Pasang Surut Bintang
Hipotesis ini
dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys dari
Inggris pada tahun 1917.Teori ini mengemukakan bahwa pada permukaan matahari
terjadi proses pasang surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas
sehingga
membentuk tonjolan seperti cerutu, kemudian terputus membentuk tetesan
raksasa dan membeku menjadi planet-planet.
·
Teori Vorteks dan Protoplanet (Teori Modern)
Teori modern ini pada dasarnya berawal dari hipotesis kabut Kant dan
Laplace tahun 1940.
Teori Vorteks dikemukakan oleh Karl Von Weiszacker,menurut Weiszacker nebula
(kabut) terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat
gerakan gas.Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak
(turbulen). Pada batas antar sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel yang
kemudian membesar dan menjadi planet.
Teori Protoplanet dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper,menurut Kuiper planet
terbentuk melalui golakan (turbulensi)nebula yang membantu tumbukan planetesimal,sehingga
planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.
i.
Asal mula terjadinya alam semesta menurut Al quran
Proses terjadinya alam
menurut Al-Qur’an ialah sebagai berikut :
1. Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an yang artinya“Kemudian Dia menuju
kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap … “ (Q.S.Fushilat
: 11).
Ayat tersebut jelas menunjukkan bahwa langit pada mulanya berupa asap,dengan
demikian tidak mustahil apabila bumi dahulunya berasal dari asap atau gas juga.
Mengingat bumi asalnya bersatu dengan langit.
2. Didalam Al-Qur’an juga diterangkan yang artinya“Apakah kamu yang lebih sulit
penciptaannya atau kah langit? Allah telah membinanya,Dia meninggikan
bangunannya lalu menyempurnakannya. Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.Dan bumi itu dihamparkan-Nya" (An-Nazi'at Ayat 21-30).
Mitos atau mite (myth) adalah
cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah
dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap
benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita. Mitos juga disebut Mitologi, yang
kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar
terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta,paradewa, adat istiadat,
dan konsep dongeng suci. Mitos yang akan saya ambil tentang Legenda asal usul
padi.
Padi penghasil beras yang kita
makan sebagai nasi itu juga mempunyai legenda. Dari mana asal-muasal padi itu,
tidak ada pakar dan ilmuwan modern yang mengetahui dengan pasti. Ada yang
menduga berasal dari lembah Sungai Gangga di India, dan ada yang mengatakan
berasal dari lembah Sungai Yangtze, Cina. Tetapi sebelum orang Hindu dan Cina
datang ke Indonesia, orang Jawa kuno sudah lama bertanam padi. Dari mana asal
tanaman ini di Pulau Jawa?
Nenek moyang kita dari Jawa
Tengah mempunyai legenda asal-usul padi Jawa yang unik. Kata yang empunya
cerita, Batara Guru di Kompleks Kahyangan sana pada suatu hari menciptakan
seorang putri yang luar biasa cantiknya sampai Batara itu sendiri jatuh cinta
pada hasil ciptaannya.
Tetapi Sang Putri menolak
lamarannya selama tiga jenis mahar tidak dipenuhi. Yaitu makanan yang tidak
membosankan, baju yang tidak bisa usang, dan gamelan yang bisa main kelenengan
(kelontangan) sendiri. Batara Guru mengutus pengacaranya,Kala Gumboro ke bumi
untuk mencari tiga barang itu. Tetapi utusan ini malah jatuh cinta pada Dewi
Sri, istri Batara Wisnu. Suami Dewi ini begitu berang sampai menyulap Kala
Gumboro menjadi celeng (babi hutan), supaya tidak bisa mengganggu istrinya
lagi.
Sementara itu, Batara Guru di
Kahyangan sana tidak sabar menunggu celeng. Ia menyesal, ketika mendekati Putri
ciptaannya, Putri ini mendadak sontak meninggal, karena kaget disentuh
tangannya. Putri kemudian dikebumikan dengan nama anumerta Dewi Tisnawati.
Empat puluh hari kemudian muncul sinar yang sangat cemerlang di makamnya. Sinar
gaib ini menumbuhkan berbagai tanaman aneh yang bermanfaat. Kelapa di tempat
kepala,padi dan aren di tempat tubuh,buah-buahan di tempat tangan dan
umbi-umbian di tempat kaki.Sementara itu,dalam bentuknya sebagai celeng,Kala
Gumboro masih saja mengganggu Dewi Sri.
Dewi ini begitu sebal sampai
berdoa khusyuk, memohon kepada para dewa untuk membebaskannya dari bumi.
Kemudian muncul tanaman ajaib yang sama dengan tanaman di makam Dewi Tisnawati.
Padi di makam ini khusus untuk dibudidayakan di tanah kering, dan yang tumbuh
di makam Dewi Sri untuk sawah.
Batara Wisnu dan Dewi Sri
kemudian menjelma menjadi pasangan raja dan ratu manusia yang mengemban tugas
mengajarkan kepada rakyat tentang cara bertanam padi dengan baik dan benar.
Menanam padi bukan pekerjaan sembarangan,tetapi tugas sakral yang memberi
kesejahteraan hakiki kepada umat manusia.
sumber :
http://www.aguschandra.com
http://harissfadilah.wordpress.com
http://wikipedia.com
http://sentra-edukasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar